“Menjelang Usia yang Bertambah Dan Waktu Berkurang"

 Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

            Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, serta kesehatan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan yang baik ini, izinkan saya untuk sedikit  mereflexi diri “Menjelang Usia yang Bertambah Dan Waktu Berkurang”. Semoga apa yang kita sampaikan ini dapat menambah keimanan kita dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap pertambahan usia adalah momentum penting untuk merenung dan menghitung amal kebaikan yang telah kita lakukan. Meski angka usia bertambah, sejatinya umur kita di dunia justru semakin berkurang. Allah SWT berfirman:

"Dan Kami jadikan waktu siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan (pula) pelita yang amat terang (matahari)."
(QS. An-Naba: 11-13)

Waktu adalah pemberian Allah yang tidak ternilai. Setiap detiknya adalah kesempatan untuk memupuk amal shaleh. Usia yang bertambah sejatinya bukan hanya soal pencapaian, tetapi juga tanggung jawab kita kepada Allah SWT untuk menjalani hidup sesuai syariat-Nya.

Dalam perjalanan hidup ini, semoga Allah SWT selalu meridhai setiap langkah kita. Ridha-Nya adalah kunci keberkahan hidup, kebahagiaan, dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba yang memakan makanan lalu bersyukur kepada-Nya, atau meminum minuman lalu bersyukur kepada-Nya." (HR. Muslim)

Dengan bertambahnya usia, kita memohon kesehatan yang prima untuk menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Kesehatan adalah nikmat besar yang sering kali dilupakan hingga ia hilang. Rasulullah SAW mengingatkan:

"Barang siapa di antara kamu berada dalam keadaan aman di rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dunia telah diberikan kepadanya."
(HR. Tirmidzi)

Selain kesehatan, panjang umur yang diberkahi adalah harapan setiap muslim. Namun, umur panjang tanpa keberkahan hanyalah angka kosong. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan di sisa usia ini, sehingga setiap waktu yang tersisa dapat menjadi bekal menuju kehidupan akhirat yang kekal.

Rezeki yang halal dan berlimpah juga menjadi doa yang selalu dipanjatkan. Namun, lebih dari sekadar melimpah, kita berharap rezeki yang barokah, yang mendatangkan kebahagiaan dan ketenangan jiwa. Allah berfirman:

"Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar, dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (QS. At-Talaq: 2-3)

Kebahagiaan dan kesuksesan adalah impian setiap insan, tetapi kebahagiaan sejati adalah ketika kita mampu meraih ridha Allah SWT. Dunia adalah tempat kita menanam kebaikan, dan akhirat adalah tempat kita menuai hasilnya. Semoga Allah memudahkan langkah kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam kehidupan rumah tangga, harapan terbesar adalah menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah. Rasulullah SAW bersabda:

"Jika Allah menghendaki kebaikan pada sebuah keluarga, maka Dia akan memasukkan rasa kasih sayang di antara mereka." (HR. Ahmad)

Semoga Allah senantiasa menjaga rumah tangga kita dengan cinta, pengertian, dan keharmonisan. Rumah tangga yang damai adalah sumber ketenangan jiwa yang membawa kebahagiaan di dunia maupun akhirat.

Anak-anak adalah titipan yang harus kita jaga dan didik dengan sebaik-baiknya. Mereka adalah investasi akhirat yang akan terus mengalirkan pahala ketika kita telah tiada. Rasulullah SAW bersabda:

"Ketika manusia meninggal dunia, amalnya terputus kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya." (HR. Muslim)

Semoga Allah SWT menjadikan anak-anak kita sebagai generasi yang sholeh dan sholehah, berbakti kepada orang tua, serta bermanfaat bagi agama dan masyarakat.

Nikmat terbesar dari Allah adalah maghfirah-Nya, yaitu ampunan atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Tanpa ampunan-Nya, hidup ini akan terasa berat karena beban dosa yang kita pikul. Allah SWT berfirman:

"Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.’"(QS. Az-Zumar: 53)

Semoga setiap langkah dalam hidup kita senantiasa mendapatkan maghfirah dari Allah SWT, sehingga hati ini selalu tenang dalam menjalani hari-hari yang tersisa.

Kado terindah di usia yang bertambah adalah doa yang tulus dari orang-orang terdekat. Doa adalah wujud cinta yang paling ikhlas, yang dapat menghubungkan hati kepada Allah. Sebagai penerima doa, kita berharap agar setiap doa yang dipanjatkan untuk kita di hijabah oleh Allah SWT, terutama doa untuk kesuksesan dunia dan akhirat.

Akhirnya, momen usia yang bertambah adalah saat yang tepat untuk memulai lembaran baru dalam hidup, dengan lebih banyak syukur, introspeksi, dan usaha untuk memperbaiki diri. Semoga setiap langkah kita senantiasa berada dalam bimbingan Allah, membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta menjadi bekal menuju surga-Nya yang abadi. Wallahu a'lam bishawab, Semoga bermanfaat

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adab Berbicara dalam Islam dengan Merajut Harmoni Melalui Kata

Harmoni Hidup dengan Menemukan Keseimbangan Melalui Olah Pikir, Rasa, dan Raga dalam Islam

Muhasabah Diri - "Lidah orang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya " (Ali Bin Abi Tholib)